Assalamu’alaikum kali ini Intanaya Haji Umroh memberikan informasi mengenai Arab Saudi Perlu mendengar Pentingnya dalam mengoptimalkan kualitas Layanan Haji agar bisa lebih baik lagi. Dan Pemerintah Arab Saudi juga dapat melibatkan negara pengirim jemaah haji dalam proses mengoptimalkan layanan haji.
Poin Optimalkan Layanan Haji
Poin untuk mengoptimalkan pelayanan haji salah satu yang perlu dibahas dalam pertemuan antara Petugas (PPIH) Arab Saudi dan Misi Haji dari Libya di Kantor Urusan Haji (KUH), KJRI, Jeddah.
Menurut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilma Latief. “Indonesia dan Libya mempunyai perspektif yang sama untuk perlu adanya pengoptimalan layanan yang dilakukan oleh Arab Saudi.”
“Kami juga sepakat bahwa Arab Saudi perlu menerima masukan dan melibatkan negara – negara pengirim jemaah dalam proses pengoptimalan pelayanan haji,” sambungnya.
Baca Juga : Testimoni Bapak Eri Cahyadi Walikota Surabaya, Tentang Intanaya Haji Umroh
Delegasi Misi Haji Libya dipimpin Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah Ali M.A Hammuda. Dihadiri juga Konsul Jenderal Libya di Jeddah Abdul Razaq Ibrahim, Kepala Biro Media Hatim Al-Laafy, Kepala Biro Pembinaan Muhammad as-Sakit, dan Kepala Biro Pelayanan Abdullah al-Uqaily. Kehadiran mereka disambut oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Prof Hilman Latief.
Dihadiri juga oleh Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Foto Misi Haji Libya Kunjungi kantor PPIH Arab Saudi Sumber Gambar : Kemenag RI
Bertukar Pikiran
Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah Libya Ali M.A Hammuda mengatakan, kunjungan ke KUH KJRI Jeddah untuk bertemu PPIH Arab Saudi dalam rangka untuk menambah pengalaman dan bertukar pikiran dengan misi haji Indonesia. Jumlah jemaah haji Libya sebanyak 7.800 orang dengan biaya $6.800 Dollar (sekitar 102 juta dengan kurs dollar Rp. 15.000).
Ali M.A Hammuda memberikan pendapat, bahwa saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), Syarikah (Perusahaan) yang bertanggung jawab menyiapkan untuk jemaah haji Libya adalah Duwal al- Arabiyah. “Kami juga mengalami masalah yang sama dengan Indonesia dan jemaah haji negara lainnya dalam pelaksanaan layanan Masyair pada tahun ini.” Jelas Ali M.A Hammuda.
Dan selama musim haji berlangsung, jemaah haji Libya mendapat layanan katering sebanyak dua kali sehari (Sarapan dan Makan Malam). Katering ini diluar dari layanan Masyair (Syarikah Duwal al – Arabiyah).
Kesimpulan
Demikian informasi kali ini. Pentingnya untuk memberikan pendapat dan evaluasi pelayanan agar pelayanan haji di Arab Saudi bisa lebih baik untuk musim depan. Terima Kasih Wassalamu’alaikum.
Sumber : Kemenag RI
Recent Post
Masjid Al Ghamamah Madinah, Mempunyai Sejarah Penting
Assalamualaikum apa kabar ? Semoga selalu lancar dalam melaksanakan kegiatannya dan jangan lupa selalu berdoa kepada Allah SWT. Kali Ini Intanaya Haji Umroh merilis blog tentang sejarah singkat Masjid Al Ghamamah Madinah, Alhamdulilah Jamaah Umroh...
Umroh Maulid Plus Tour Thaif Jasnu Surabaya
JUANDA T2 – Assalamualaikum, Kamis, 21 September 2023. Intanaya Haji Umroh Surabaya Memberangkatkan Grup Umroh Jasnu (Jamaah Sholawat Nariyah PCNU) Kota Surabaya. Ketua Rombongan ini dipimpin oleh Ketua Jasnu Kota Surabaya KH. Achmad Muhibbin Zuhri....
Keberangkatan Perdana Umroh Intanaya Haji Umroh Surabaya Musim 1445 H
Assalamualaikum kali ini Intanaya Haji Umroh memberikan informasi keberangkatan umroh perdana kami di musim 1445 H. Keberangkatan Umroh Pertama Intanaya Haji Umroh Musim 2023 M / 1445 H pada tanggal 31 Agustus 2023. Menggunakan Maskapai Lion Air...
0 Komentar