Pada beberapa hari sebelum keberangkatan Jama’ah Umroh, Kami di Intanaya, Travel Umroh Surabaya, selalu mengadakan kegiatan Manasik Umroh. Kegiatan ini adalah untuk para Jama’ah Intanaya, sebagai pembekalan nanti pada pelaksaaan ibaah umroh di Tanah suci.
Sebelum membahas mengenai pengertian Umroh,Syarat dan Rukun Umroh serta Tata Cara Ber-Umroh , biasanya jama’ah Intanaya Haji dan Umroh Surabaya, ketika Manasik diberikan kajian mengenai Keutamaan Umroh. Ada beberapa keutamaan umroh yang para jama’ah tamu Allah dapat raih ketika melaksanakannya, yaitu:
Umroh Sebagai Penggugur Dosa
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
“Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Umroh Ramadhan Seperti Haji Bersama Nabi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, yang artinya;
“Jika datang bulan Ramadhan, maka lakukanlah umrah. Karena umrah di bulan Ramadhan, sepadan nilainya dengan haji bersamaku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Umroh Adalah Jihad Bagi Para Wanita
Dari Aisyah RA, ia berkata:
“Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?” Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu berhaji dan ‘umroh.” (HR. Ibnu Majah no. 2901).
Umroh Dapat Menjauhkan dari Kefakiran
“Iringilah antara ibadah haji dan umroh karena keduanya meniadakan dosa dan kefakiran, sebagaimana alat peniup api menghilangkan kotoran (karat) besi, emas, dan perak, dan tidak ada balasan bagi haji mabrur melainkan surga” (HR. At Tirmidzi, An Nasa’i, dan lainnya).
Setelah dibuka dengan Keutamaan Umroh, Kegiatan manasik selanjutnya adalah membahas mengenai pengertian dari Umroh, bagainana syarat dan rukun nya Umroh, kemudian ditutup dengan praktek Tata Cara melakukan Umroh. Di artikel ini, akan disebutkan secara singkat apakah pengertian Umroh,Syarat dan Rukun Umroh serta Tata Cara Ber-Umroh.
PERSIAPAN
Umroh dan haji adalah rihlah muqoddasah atau dalam bahasa Indonesia “perjalanan suci” yang sehingga dalam keseluruhan aktifitas yang dilakukan ketika umroh merupakan ibadah dan mendapatkan pahala yang besar dan juga ridho Allah SWT. Tentunya bila ibadah haji/umroh ini dikerjakan secara ikhlas karena Alloh semata bukan yang lain, serta dalam koridor syariat yang telah ditetapkan, dan memperhatikan etika perjalanan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum bepergian:
1.Bermusyawarah dengan keluarga dan melaksanakan sholat istikoroh
2.Memperbanyak (memahami) ilmu manasik haji/umroh
3.Memperbanyak istighfar, memohon ampunan Alloh
4.Meminta maaf kepada sesama, utamanya orang tua
5.Mempersiapkan bekal yang cukup, baik untuk dirinya ,maupun keluarga
UMROH
Pada bahasan manasik yang diadakan oleh Intanaya Travel Haji dan Umroh Surabaya, Umroh merupakan salah satu ibadah yang mempunyai kedudukan tinggi dalam Islam. Ibadah ini hampir mirip dengan ibadah haji, hanya saja dalam umroh tidak ada wukuf, mabit dan melontar jumrah.
Secara bahasa, umroh berarti ziarah atau kunjungan. Sedangkan secara syara’ umroh sengaja mendatangi Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan serangkaian ibadah tertentu, seperti tawaf, sai dan mencukur/memotong sebagian rambut kepala (tahalul).
Pengertian Umroh:
“Berkunjung ke Baitulloh di Makkah untuk melaksanakan Thowaf, Sa’I dan memotong rambut (Tahallul) demi mencapai ridlo Allow SWT.”
Ibadah umroh ini termasuk jenis ibadah yang fleksibel, karena bisa dilaksanakan kapan saja kecuali di hari Arafah dan hari-hari Taysrik pada tanggal 11 sampai 13 Zulhijah.
Hukum Umroh:
- Wajib bagi orang yang pertama kali melaksanakan.
- Wajib bagi orang yang bernadzar.
- Sunnah bagi orang melaksanakannya untuk yang kedua kali dan seterusnya
SYARAT UMROH
Syarat umroh adalah hal-hal yang harus dipenuhi seseorang ketika akan pergi umroh. Adapun syarat-syarat tersebut ialah:
- Islam
- Baligh (dewasa)
- ‘Aqil (berakal sehat)
- Merdeka (bukan hamba sahaya)
- Istitho’ah (mampu jasmani,rohani,ekonomi,tranportasi)
Bila tidak terpenuhi syarat ini, maka gugurlah kewajiban umroh
RUKUN UMROH
Rukun adalah hal-hal yang harus dikerjakan seseorang ketika menjalankan suatu ibadah. Apabila diantarnya ada yang tidak dikerjakan maka ibadah tersebut tidak sempurna dan wajib diulang. Bagitu juga dengan ibadah umroh. Adapun rukun-rukun dalam ibadah umroh sebagai berikut:
- Ihram (niat) dari miqot.
- Tawaf di Ka’bah
- Sa’i
- Tahalul
- Tertib
WAJIB UMROH
Wajib umroh yaitu:
- Berpakaian ihram dari Miqot
- Meninggalkan perkara-perkara yang dilarang ketika dalam keadaan berihram.
TATA CARA UMROH
Selanjutnya pada bahasan manasik yang diadakan oleh Intanaya Travel Haji dan Umroh Surabaya, Tata cara umroh dimulai dari niat ihram di miqat, kemudian melakukan tawaf di Ka’bah, lalu ber-sai antara Shafa dan Marwah, dan diakhiri dengan mencukur rambut (tahalul). Berikut penjelasan ringkas tata cara umroh sesuai urutannya:
- IHRAM
Ihram secara istilah adalah niat. Niat umrah/haji dilakukan di miqat. Miqat yang maksud adalah batas-batas tempat yang telah ditetapkan untuk memulai prosesi ibadah umroh ataupun ibadah haji. Berikut ini adalah nama-nama tempat miqat yang telah ditetapkan dari berbagai arah:
- Birr Ali (dulu disebut Dzul Hulaifa) batas miqat dari arah Utara
- Rabigh (sebelumnya Juhfah) batas miqat dari arah Barat
- As-Sail (dulu disebut Qarnul Manazil) batas miqat dari arah Timur
- Yalamlam batas miqat dari arah Selatan
- Ji’ranah, Tan’im dan Hudaibiyah tempat miqat penduduk kota Mekah
Sebelum berniat (ihram) untuk umroh ataupun haji di tempat-tempat miqat yang telah ditentukan, calon jamaah dianjurkan mandi dan memakai wangi-wangian pada badan, lalu kemudian memakai pakaian ihram.
Untuk jamaah laki-laki hanya mengenakan dua helai kain putih tanpa berjahit, sehelai untuk menutupi aurat (antara pusar dan lutut) dan sehelai lagi untuk dijadikan atasan. Sedangkan untuk wanita memakai pakaian biasa yang menutupi semua auratnya kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Sunah sebelum berihrom:
- Mandi
- Memakai wangi-wangian di badan
- Merapikan (menyisir) rambut/bulu badan
- Memotong kuku
- Memakai pakaian yang berwarna putih
- Sholat Sunnah ihrom 2 rokaat
Larangan Ihrom:
Bagi Pria:
- Memakai pakaian berjahit (bertangkup)
- Memakai sepatu/alas kaki yang menutupi mata kaki
- Menutupi kepala (yang menempel di kepala) seperti topi
Bagi Wanita:
- Menutup telapak tangan
- Menutup wajah, seperti memakai cadar
Bagi Pria dan Wanita:
- Memakai wangi-wangian, kecuali yang sudah dipakai sebelum berihrom
- Memotong kuku,mencukur/mencabut rambut atau bulu badan
- Memburu (menggangu) atau membunuh binatang
- Menikah,menikahkan atau meminang untuk dinikahi
- Bercumbu atau bersetubuh
- Mencaci,bertengkar atau mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh/kotor
- Memotong atau mencabut pepohonan di Tanah Haram
- TAWAF
Tawaf secara bahasa berarti berjalan di sekeliling sesuatu. Menurut istilah syariat Tawaf adalah berjalan mengitari Ka’bah sebanyak 7 kali putaran.
Ketentuan Tawaf
- Posisi Ka’bah berada di sisi kiri orang yang bertawaf
- Menyempurnakan putaran sampai pada putaran ketujuh
- Suci dari hadas, junub, haid dan nifas
- Menutup aurat
- Tawaf dimulai dari hajar aswad dan berakhir di hajar aswad juga
- Berjalan kaki (bagi yang mampu)
- Menjadikan hijir Ismail di dalam putaran tawaf
Sepanjang Tawaf dianjurkan memperbanyak zikir dan berdoa (boleh doa apa saja sesuai keperluan dan kepentingan masing-masing).
Setelah tawaf melakukan sholat sunnah dua rakaat dibelakang Maqam Nabi Ibrahim, Lalu kemudian dilanjutkan dengan minum Air Zam-zam.
Syarat sahnya Thowaf:
- Suci daripada Hadas, kecil maupun besar.
- Suci badan/pakaian/tempat thowaf daripada najis.
- Menutup aurot
- Dimulai dan diakhiri pada sudut Hajar Aswad
- Menjadikan Batitullah (Ka’bah) di sebelah kiri dan berjalan ke depan
- Berjalan dengan tujuan Thowaf,bukan dengan tujuan yang lain.
- Berkeliling 7 kali dengan yakin
- Dilakukan dalam Masjidil Haram dan di luar dari Hijir Ismail/Syazarwan.
- Berniat Thowaf (jika Thowaf Wada’/Sunah/Nadzar).
Sunah-sunah Thowaf:
- Menghadap Hajar Aswad ketika memulai thowaf dan mengangkat tangan sambal bertakbir ketika menghadap Hajar Aswad
- Beridltiba’ (menggantung kain ihrom di bawah ketiak kanan)
- Berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama (khusus laki-laki)
- Istilam (melambaikan tangan) kea rah Hajar Aswad dan mengecupnya
- Istilam Rukun Yamani dan tidak Mengecupnya
- Membaca Zikir dan Doa, terutama antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad
- Berturut-turut 7 kali keliling
- Berdoa di depan Multazam
- Sholat Sunat Thowaf di belakang Maqom Ibrahim
- Minum air zamzam (setelah selesai rangkaian thowaf)
- SAI
Sai adalah ritual bejalan kaki dari bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali bolak balik. Pada saat melintasi Bathnul Waadi (saat ini ditandai lampu berwarna hijau), bagi laki-laki disunahkan berlari-lari kecil, sedangkan wanita cukup berjalan cepat saja.
Cara Hintung Putaran Sai
- Dari Safa ke Marwah 1
- Dari Marwah ke Safa 2
- Dari Safa ke Marwah 3
- Dari Marwah ke Safa 4
- Dari Safa ke Marwah 5
- Dari Marwah ke Safa 6
- Dari Safa ke Marwah 7
Ketentuan-ketentuan Sa’i:
- Dilaksanakan setelah thowaf rukun
- 7 kali perjalanan
- Dimulai di Bukit Shofa dan diakhiri di Marwah
- Tidak harus dalam keadaan suci dari hadas dan najis
- Disunnahkan lari-lari kecil (ramai) antara 2 pilar hijau bagi laki-laki yang mampu
- Disunnahkan berdoa/berdzikir
- Disunnahkan suci dari Hadas dan najis
- TAHALUL
Tahalul adalah mencukur atau memotong rambut kepala. Bagi laki-laki boleh mencukur sebagian dan boleh juga mencukur semuanya. Sedangkan untuk perempuan hanya memotong sebagian hujung rambutnya saja.
- TERTIB
Tata cara umroh diatas dilakukan dengan tertib tidak boleh di tukar atau dibolak balik.
Setelah rangkaian tata cara umroh di atas selesai di kaji dan di praktek kan , Alhamdulillah materi manasik yang kami, Intanaya Haji dan Umroh Surabaya, adakan telah selesai. Demikian tulisan singkat tentang ibadah umroh yang juga termasuk sebagai materi manasik. Insya Allah artikel ini memberikan manfaat untuk kita semua.