Intanaya Tour Travel Umroh Surabaya – Animo muslim Indonesia menunaikan ibadah umrah dan haji kian tinggi. Bahkan, kini, calon peserta haji harus mengantre lebih dari lima tahun. Sementara, jamaah umrah Indonesia saban tahun 600.000-700.000 dan terus meningkat, terbanyak keempat di dunia.
Seiring tingginya animo itu, tawaran perjalanan ibadah haji membludak. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendalami penawaran yang berpotensi merugikan masyarakat. Modusnya, menyetor separuh dari tarif normal, calon jamaah dijanjikan bisa berangkat ke Mekah atau yang biasa dikenal dengan paket Umroh Haji Murah.
Rusli Nasution, Kepala Departemen Penyelidikan Sektor Jasa Keuangan OJK mencium gelagat tak beres di sejumlah paket perjalanan haji dan umrah. “Sejak tahun 2014 ada laporan terkait paket hemat haji dan umrah,” ungkap Rusli, kemarin.
Ia menyodorkan contoh, tarif normal umrah Rp 20 juta. Namun calon jamaah hanya menyetor Rp 10 juta-Rp 15 juta dan menjanjikan calon jamaah segera berangkat. “Kami akan mengumpulkan data-data detail,” janji Rusli.
Ia tak menyebut nama biro perjalanan tersebut. Namun penelusuran KONTAN menemukan sejumlah tawaran umrah dan haji murah. Salah satunya SBL Sahabat, yang berkantor pusat di Bandung.
Staf Sahabat SBL, sebut saja Putra, mengatakan, tarif umrah yang ditawarkan mulai Rp 11 juta. Paket super irit ini untuk keberangkatan Desember 2016 dan sudah ludes. Saat ini, SBL menawarkan paket hemat Rp 15 juta, keberangkatan Desember 2016. Ditambah airport tax Rp 900.000, calon jemaah tidak akan dikenakan biaya lain.
Tawaran ini hanya untuk 15 kursi. Agar bisa ikut pahe alias paket hemat ini, calon jemaah cukup membuka rekening baru di bank sebesar Rp 15 juta. Kemudian, menyerahkan buku tabungan beserta ATM ke SBL. Lampirkan juga fotokopi KTP, KK dan surat nikah.
Calon jamaah hanya memegang kuitansi tanda setoran biaya umrah. Putra berdalih, penyerahan ATM agar pihaknya mudah mengkonversi rupiah ke dollar AS. KONTAN menelusuri, nama SBL tak terdaftar dalam penyelenggara umrah di situs resmi Kementerian Agama (Kemnag).
Perusahaan lain, Madina Travel menawarkan paket umrah backpacker bertarif US$ 1.400. Tarif murah meriah ini karena tidak termasuk makan tiga kali sehari, peralatan umrah dan hotel sekitar 1 km dari Masjidil Haram. Madina Travel juga tak tercantum sebagai penyelenggara umrah.
Abdul Djamil, Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kemnag, mengimbau masyarakat agar tidak terpikat dengan tawaran umrah maupun haji bertarif murah.
Menurutnya, tarif wajar umrah saat ini adalah Rp 20 juta. “Biaya pesawat saja US$ 1.200 (sekitar Rp 15,6 juta). Kalau tarifnya murah, potensi penyimpangannya tinggi,” ujar Abdul Djamil. Ia meminta masyarakat mengecek, apakah travel tersebut terdaftar di Kemenag.
Tapi, menurut Direktur PT Alfa Kaza Mustika Alfa Edison, salah satu penyedia jasa travel umrah dan haji, biaya umrah yang murah bukan tidak mungkin. Pertama, jamaah diberangkatkan dari daerah masing-masing menggunakan Air Asia menuju Kuala Lumpur. Setelah itu, berangkat ke Jeddah.
Kedua, menginap di hotel setara bintang 3. Kendati begitu, Alfa mengaku tidak menyediakan paket umrah bertarif di bawah US$ 2.000.
Perencana keuangan Eko Endarto menyarankan, calon jemaah selektif. Tarif murah sangat erat dengan potensi kerugian. Perhatikan juga izin biro umrah. “Jika tak berizin, lebih baik jangan mengambil risiko dengan bergabung,” imbuhnya.
Sumber yang dikutip oleh Intanaya Tour Travel Umroh Surabaya